Monday, December 17, 2012

thank you for loving me

walau kadang kau mengiris perih dihatiku,
terimakasih karena kau mencintaiku...

penggalan syair lagu itu, mengingatkanku padamu
meski mungkin kau yang sering buatku menangis,
tapi aku tahu dan aku bisa merasakan
kamu sayang aku.

mungkin aku yang kurang dewasa mensikapi,
atau mungkin caramu menyayangiku yang masih belum kumengerti

Wednesday, November 21, 2012

Song for Gaza

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they're dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who's wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

http://www.lyricsmode.com/lyrics/m/michael_heart/we_will_not_go_down.html

Wednesday, August 29, 2012

Monday, January 23, 2012

Burung dan Cacing

Dari seekor burung,
Kita dapat belajar tentang hidup. Bagaimana dia melewati hari-harinya dengan mencari makanan untuk anak-anaknya dan untuk dirinya sendiri. Hari ini, mungkin dia bisa memperoleh banyak makanan, tapi esok belum tentu. Akan tetapi esok harinya, dia tetap terbang lagi, mencari lagi. Hari berikutnya pun begitu. Tak kenal lelah. Tak pernah menyerah, untuk bertahan hidup. Meski dia tak bisa mendapatkan seekor larva pun, dia tetap berjuang. Dan dia tak pernah berpikir untuk mengakhiri hidupnya, ketika keadaan begitu sulit dilaluinya bukan? Bagaimana dengan manusia? Begitu mudahnya memutuskan urat nadinya kala tak memperoleh apa yang diinginkan. 
Dari seekor cacing,
Kita juga dapat belajar tentang hidup. Bagaimana dia menerima keadaannya tanpa tangan dan tanpa kaki. Dia hanya bisa menggeliat ketika terkena teriknya mentari. Tetapi dia tetap bertahan dengan menguburkan dirinya di dalam tanah. Tak pernah iri pada makhluk lain yang lebih lengkap organ tubuhnya. Tak pernah protes akan apa yang dimilikinya. Dengan keterbatasannya itu, justru dia memiliki kemampuan untuk menggemburkan tanah, tak seperti hewan lain. 
Dari dua hewan itu saja, sudah banyak pelajaran yang kita dapat. Apalagi jika mengamati dengan seksama alam semesta yang Ia ciptakan ini. Pastilah akan semakin terkuak betapa Dia Maha Pencipta yang selalu punya alasan untuk masing-masing yang Ia ciptakan.
Kita, manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. kita diberi akal untuk dapat bertindak jauh lebih bijak, jauh lebih baik dari makhluk lain. Tapi mengapa justru manusia lah yang sering kufur akan nikmatNya? Manusia seringkali menyerah pada keadaan yang dihadapinya. Menyalahkan apa yang terjadi padanya, bahkan mengingkari kebesaran Tuhan dengan mengakhiri hidupnya secara paksa.

Thursday, December 22, 2011

Ibu..

Habis sudah kata yang terucap, kala menceritakan perjuanganmu yang tiada henti
Rangkaian kalimat terindahpun tak mampu menggantikan pesonamu 
Tiada lukisan yang bisa menggambarkan, betapa eloknya kasihmu
Terukir dihati ini, semua tentangmu..
Begitu dalamnya engkau mempengaruhi hidupku
Bangga karena dalam tubuh ini mengalir darahmu
Ibu...
Tangisku tak membendung kesabaranmu
Tak pedulikan peluh yang selalu bersahabat denganmu, kau masih dengan surgamu
Untuk kami anak-anakmu..
                   
*for all mother in the world
     *especially for my beloved Mom

Wednesday, December 21, 2011

Janji Matahari

Dapat kurasa hangatmu, setiapkali kau menyapaku
Entah apa yang akan terjadi, bila kau tak lagi mengisi hariku
Kau hadirkan keceriaan dalam langkahku
Meskipun badai, hujan dan mendung yang gelap menghadang
Namun, kau masih saja bersikeras menghampiriku
Terangi gulitaku
Selimuti dingin yang membuatku kelu
Kau berikan sinarmu tuk hapus gelapku, cairkan hatiku dengan suryamu
Tanpa harus kuminta, tanpa kumemohon, tanpa kau berucap
Kau selalu datang tuk penuhi janjimu...
Janji untuk selalu menemaniku, sampai akhir dunia nanti
Akankah kudapati sosok sepertimu ?
Kan kusambut kau dengan senyum terbaikku 
Duhai mentari jiwaku